Rangkaian Kata

Teruslah bermimpi...

Sabtu, 29 Maret 2014

Sabtu, 29 Maret 2014. BINUS

teringat,
bicara tentang ekstra,
dahulu kala,
semua bersamaa,
sedih, haru dan gelak tawa
dilewati dalam sebuah wadah
bernama
ekstra.
hari ini,
disini, SMK Bina Nusa Slawi
dilahirkan sebuah ekstra
bernama..
PASKIBRA.
Semoga sang merah putih tetap gagah mengudara.

Mimpi, Sebuah Perjalanan (5)



Ayu ku... (part 2)
 
Kilatan kembang api Tuhan malam itu mengguncang relung hati, air hujan memang tak harus selalu jatuh lurus, kadang berbelok dihempas angin, seperti itulah perasaan Satria atas keputusannya, hanya mampu pasrah karena semua berjalan atas Kehendak-Nya, dia sadar air mata takkan abadi akan silih berganti. Kembali satria membuka mata melihat goresan-goresan tinta di bukunya, belajar demi cita dan cintanya pada ibu. Bismillah ya rokhman ya rokhim, ucapnya saat mulai belajarnya.
Buka mataku, buka hatiku, mudahkan langkahku yaa robb, tanpa cahayaMu gelap hidupku sia-sia..” lantunan sebait doa pagi ini. Mentari begitu ceria menyambut pagi itu, kabut seolah tak pernah hadir menghiasi langit seperti perasaan satria yang ceria memulai hari ini. Hari ini ia akan memulai perjuangannya, jam 08.00 dengan tas berisi 3 pasang pakaian, uang 200ribu rupiah ia bersiap pergi ke Semarang karena disinilah test STAN itu akan diadakan. Setelah berpamitan dan restu sang bunda telah ia peroleh ia pun bergegas menuju stasiun kereta.

kamu

Terimakasih tlah ajariku untuk lebih baik dari dirimu
Walau kau bukan titisan sang dewa
Sadar atau tidak, Kau tlah berikan cahaya untukku
Untuk aku yang lebih baik dari sekarang
Dengan santun dan jutekmu yang terkadang muncul beriringan
Tapi aku suka itu,
Nyaman, dan ingin slalu ada kamu
Karena itu aku berusaha memantaskan diriku untuk bisa hidup bersamamu
Meski ada gelombang yang mungkin begitu besar disana
Namun wajah putihmu yang kadang pucat
Matamu yang kadang hembuskan semua khayalan
Tlah berikan harapan untuk tidak mencari lagi
Karena kau tlah sadarkan bahwa kasih hanyalah dirimu
Ajari aku kembali melambung bersama mimpi-mimpi yang dulu pernah ada
Dan sempat terpendam
Maka sakarang jadilah kasihku, slamanya.
Aku inginkan dirimu tuk katakan...

Aku Cinta Kamu.

Kamis, 27 Maret 2014

Ayah... Maafkan aku tak merorok. II



Ayah.. Maafkan aku tak merokok. Aku tak akan merokok karena aku tak mau menelantarkanmu. Maaf ayah.. aku tak bermaksud berkeluh. Percayalah Aku hanya ingin menjagamu dalam sebuah perjalanan tangguh. Ini adalah pengabdianku. Tanda bakti yang mungkin hanya itu saja yang dapat aku berikan.


Ayah maafkan aku tak merokok karna terkadang sebuah keadaan timbul akibat rokok. Ayah aku tau kebiasaanmu tak mungkin begitu saja terbuang, aku tau rokok adalah sahabat setiamu. Tetapi aku tak ingin engkau bertambah sakit.

Ayah..  kini keadaanmu sudah semakin renta. Suaramu sudah tak seperti biasanya. Kulitmu sudah termakan oleh usia. Aku hanya ingin membuatmu bahagia di akhir kisahmu. Ayah aku akan selalu merawatmu dengan segala keikhlasanku.

Author: Susanto
Editor : Ilaina Putri Zahra El-Habibah

Selasa, 25 Maret 2014

Nyanyian hujan

Hujan ini terasa lebih hangat dari biasanya
Mentari yang sedari pagi tak muncul pun 
tak mampu dinginkan alam hati.
Ruang bersekat yang berdiri di sekelilingku 
tak mampu tuk padamkan ribuan warna menyala dalam hati
Semua hanya sisakan nyanyian hujan dan
Hari-hari indah ketika bersamanya, disini.

Sang rembulan dan Sang embun

Sang rembulan mulai terkikis rotasi bumi,
cahyanya pun mulai lemah,
namun khadirannya akan slalu dinanti sang pecinta malam.

Layaknya Embun yang berlabuh terkena sinar mentari,

Begitu cantik layaknya berlian,
Meski kadang terinjak dan menghilang.


Minggu, 23 Maret 2014

Mimpi, Sebuah Perjalanan...



Ayu ku (Part 1) 

Kacamata itu masih melekat membantunya bergulat dengan novel baru karangan Habbiburahman El-shirazy, paras ayunya masih tampak jelas meski dilingkupi kabut khas patah hati.  ” Demi semua yang tlah kita jalani, ku ingin bersamamu, walau mungkin memang hanya kan ku jadikan kenangan terindah untukku”, ujar gadis bernama lengkap Rirrin Puspitanimgrum itu sambil menatap foto berbingkai hati mantan kekasihnya, SATRIA.
Sore itu kian larut dibalut kabut pertanda akan segera hujan, gadis itu masih saja terus membaca tanpa tahu apa makna dari novel yang ia baca. Sesaat dia menoleh kearah halaman berharap seorang pangeran datang membawa cinta yang tlah ia bawa pergi, namun semua memang seperti mimpi, mimpi yang tercipta diruang dimensi antah berantah. Ruang tak bersekat, semua yang kita inginkan hadir bisa datang, bahkan yang tak kita harap hadir pun seringkali muncul.
Matahari mulai tenggelam, suara penanda gelap pun menggema, penyejuk hati bagi yang selalu mengharapkan keridho’annya, Adzan. Rirrin tersentak dari lamunannya, ia pun mulai sadar harapnya mulai sirna. Dalam gelap adzan ia berdoa ” oh tuhan bilakah semua kan jadi nyata bagiku dalam hidupku ini, permudahkan ku melangkah..”, air surga itu pun mulai menetes dengan derasnya.

Sabtu, 22 Maret 2014

Sheila on 7

Sekilas ingat sebuah lagu..


Serapuh kelopak sang mawar
Yang di sapa badai berselimutkan gontai
Saat aku menahan sendiri di terpa
Dan luka oleh senja ...

Semegah sang mawar di jaga
Matahari pagi bermahkotakan embun
Saat engkau ada di sini dan pekat
Pun berakhir sudah

Akhirnya aku menemukanmu
Saat ku bergelut dengan waktu
Beruntung aku menemukanmu
Jangan pemah berhenti memilikiku


Hingga ujung waktu
Setenang hamparan samudra
Dan tuan burung camar
Takkan henti bernyanyi


Saat aku berkhayal denganmu
Dan janjipun terukir sudah
Jika kau menjadi istriku nanti
Fahami aku saat menangis

Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung waktu
Jika kau menjadi istriku nanti

Fahami aku saat menangis
Saat kau menjadi istriku nanti
Jangan pemah berhenti memilikiku
Hingga ujung ... Waktu



Kamis, 20 Maret 2014

Ayah, maafkan aku karena tak merokok...



Ayah, maafkan aku karena tak merokok...

Ayahku, aku tak akan merokok karena aku tak mau aku dan keluargaku menelantarkanmu sedang aku sibuk mengobati diriku sendiri karena kebiasaan yang mungkin timbul akibat aku merokok.

Maaf ayah, aku tak bermaksud berkeluh, meski dulu rokok adalah sahabat setiamu, percayalah aku senantiasa akan menjagamu dan merawatmu karena itulah pengabdianku, tanda bakti yang mungkin hanya itu saja yang dapat aku berikan ketika engkau telah mulai meninggalkan masa mudamu. Ayah, akan kurawat engkau dengan sebaik-baiknya seperti ketika engkau membesarkanku, aku akan dengan senang hati menuntunmu seperti ketika kau menggendongku kesana kemari sewaktu aku kecil. Ayahku, aku menyayangimu.. teruslah sehat.. teruslah bernapas untuk melihat anak cucumu tumbuh dewasa.

Rabu, 19 Maret 2014

pendidikan.

Suatu negara dikatakan maju ketika semua penduduknya mengenyam pendidikan layak. pendidikan tak hanya dimiliki yang punya banyak uang, namun negara membiayai lebih bagi yang memang memiliki kemampuan yang lebih. think again!

The Story

Sang mawar kini tlah mungkin benar-benar pergi
Di antah berantah entah dimana
Suara yang dulu slalu terdengar
Cantik yang dulu slalu ku tatap
Kata yang telah terukir dalam hati, dan...
Senyum yang tak kan terlupa oleh waktu


            Semoga sang mawar temukan penjaga yang tepat
            Yang slalu memberinya air kala pagi
            Yang slalu memberinya pupuk terbaik
             dan Penjaga yang slalu merawatnya dengan kelembutan

           

 Mawarku,
Kini ku harus lupakanmu,
lupakan semua kenangan indah.

Mawarku,
Terimakasih tuk semua indah yang kau beri,
Semoga doaku slalu nyata tuk mu

^_^

Selasa, 18 Maret 2014

amanah...

Agak lelah dengan semua ini

Tapi ini kewajiban dan amanah

Baik,

akan kuselesaikan semua terlebih dahulu

Sebelum nafas ini terhenti

Bismillah...

embun ku...

Kaulah rimbun bambu senantiasa senandungkan angin kedamaian

Ajarilah aku membaca bahasa alam

Agar tak timbul tenggelam arungi kehidupan

Kaulah suara sang fajar

Bersama lengking suara adzan

Yang mengingatkan kesejukan embun.