Rangkaian Kata

Teruslah bermimpi...

Rabu, 21 Mei 2014

Aneh...

Agak lucu dan juwet
Ketika memikirkan kemarin seperti itu,
tapi hari ini bisa seperti ini,
lalu esok?
Aneh...
Hidup disini mengajariku beradaptasi.
Entahlah,
Mungkin semua semu dan bayangan belaka.

Jumat, 16 Mei 2014

Biruku Hilang Dalam Sekejap Mata

Ketegasan tak lagi bernyawa
Peraturan tak lagi berisi
sanksi tak lagi berdiri
Lenyap dan perlahan musnah.

Mereka Kini yang berjaya
Tak lagi takut akan sang raja
Beribu banyak hukuman
Hanya isapan jempol belaka

Sang Biru yang gagah melantang
Kini terpuruk, tertindas lemah
Tertegun takut akan mereka

Ketegasan kini bukan milikmu Biru
Tapi milik mereka yang berani
Berani menantang sang peraturan
Yang salah kini menjadi benar
Dan yang buruk kini menjadi panutan.



The Papers Blank 
 

Ayah

sebuah catatan dari seorang teman...


Kawan, apa kabar? Semoga kita semua dalam keadaan sehat, begitupula dengan keluarga kita, khususnya ayah. Sudah lihat foto di atas? Foto tersebut diambil di kereta bawah tanah Shanghai. Foto itu diunggah ke sebuah akun media sosial bernama Weibo, jejaring sosial yang mirip dengan Twitter. Dilihat dari fotonya, tampaknya pria yang lebih muda adalah anak dari pria yang lebih tua yang tidur di pangkuannya.

Foto yang kemudian tersebar juga di kindnessblog dot com ini menunjukkan sebuah arti kasih sayang, yaitu kasih sayang antara anak dan ayah. Saat ayah kita sudah semakin tua, mungkin ia sudah tidak bisa lagi melakukan beberapa hal yang dulu pernah dikerjakannya. Sosok ayah yang selalu menjadi orang yang melindungi diri kita dan selalu siap untuk menjadi orang pertama yang membela kita ini adalah orang yang sangat istimewa.

Bagi seorang anak perempuan, ayah biasanya jadi sosok yang lebih dekat daripada ibu. Coba ingat kembali kenangan yang kita miliki saat kita kecil dulu menghabiskan waktu dengan ayah. Kenangan saat berkeliling sepeda bersama, bermain bersama, hingga liburan naik bus bersama. Beruntunglah jika ayah kita masih hidup hingga saat ini dan bisa melihat kita tumbuh dewasa. Mumpung masih ada kesempatan, mumpung masih ada umur, ada baiknya kita memberikan waktu yang lebih untuk menghabiskan waktu bersama ayah.

Ingatkah dulu saat ayah rela menggendong kita ke mana-mana? Jika saat dewasa, kita mengabaikannya, betapa tidak bersyukurnya kita sebagai anak. Coba kita renungkan kembali beberapa pertanyaan ini:

Sudah berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk ayah?
Berapa kali dalam hidup, kita sudah membahagiakan ayah kita?
Seberapa sering kita marah atau malah membentak-bentak ayah?
Hal apa yang paling ingin kita lakukan untuk ayah kita?
Jika ini adalah hari terakhir Anda bertemu dengan ayah Anda, apa yang akan Anda lakukan?

Kawan, tak akan ada kata terlambat jika kita segera melakukan hal yang baik untuk orang-orang tersayang kita saat ini juga. Tak akan ada kata terlambat jika kita tahu bahwa waktu yang terbaik untuk berbuat kebaikan adalah saat ini juga.

Sumber : vemale

Pelepasan Siswa-Siswi Kelas XII SMK Bina Nusa Slawi, 14 Mei 2014

Semua sudah terlewati dengan baik,
sedikit kerikil itu biasa
biasa agar menjadi sebuah pembelajaran
, pembelajaran yang membuat kita semakin maju
daaaaann....
yang penting bagiku,
semua akur  :))

Sabtu, 10 Mei 2014

dear diary

ada seribu mimpi yang kupunya untuk kita wujudkan,
tapi mungkin mimpi ini akan kusimpan saja,
sampai kutemukan "kalian" yang tepat untuk kuajak bermimpi,
dan wujudkan mimpi-mimpiku ini.